Ratusan Mahasiswa Ikut Workshop Manajemen Karakter

KETUA STIM Lasharan Jaya Makassar Dr Sahban Liba membawakan materi tentang Pendidikan Pendidikan Karakter pada Workshop Manajemen Karakter, di Makassar, Minggu, 31 Maret 2013. Workhsop diikuti ratusan mahasiswa. (Foto: Asnawin)




-------------------------

Ratusan Mahasiswa Ikut Workshop Manajemen Karakter

Makassar, 31 Maret 2013.
            Ratusan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) Lasharan Jaya Makassar, mengikuti Workshop Manajemen Karakter, di Gedung Serbaguna Lasharan Garden (Jl Abdullah Daeng Sirua), Makassar, Minggu, 31 Maret 2013.
            Mereka mendapatkan pemahaman tentang pendidikan karakter, pendidikan moral, soft skill, dan pengaruh era globalisasi, serta beberapa contoh kasus korupsi oleh pejabat publik dan contoh kasus “bisikan hati nurani.”
            Setelah mengikuti pemaparan materi dan acara tanya-jawab, para peserta melakukan diskusi kelompok dan hasil diskusi tersebut kemudian dipaparkan oleh masing-masing kelompok yang mendapat tanggapan dan atau sanggahan dari kelompok lain.
            Dr Sahban Liba MM yang menjadi pembicara pada workshop tersebut mengatakan, globalisasi telah menumbuhkan pengaruh yang sangat luas di tengah masyarakat, antara lain menyebabkan lunturnya kearifan lokal.
            Pria kelahiran 18 Agustus 1937 yang sehari-hari menjabat Ketua STIM Lasharan Jaya Makassar, juga menuding kurangnya internalisasi tridharma perguruan tinggi di kalangan mahasiswa sebagai salah satu penyebab mahasiswa lebih senang melakukan aksi unjukrasa daripada belajar dan berkarya.
            Untuk membangun dan atau memperbaiki karakter bangsa, Sahban Liba mengusulkan pendidikan dan manajemen karakter, mulai dari murid Sekolah Dasar hingga perguruan tinggi, bahkan juga kepada para pejabat negara, pengusaha, praktisi, dan orang dewasa pada umumnya.
            “Pendidikan dan manajemen karakter untuk orang dewasa dapat dilakukan melalui workshop, penataran, dan diskusi. Dengan cara demikian, para pejabat negara diharapkan tidak meracuni anak bangsa yang masih muda, yang masih awam masalah korupsi, dan masih awam masalah karakter yang buruk,” katanya. (win)